Diet dengan minyak zaitun kurangi risiko kematian akibat demensia

Demen sia adalah kondisi yang seringkali menakutkan bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang sudah memasuki usia lanjut. Penyakit ini dapat menyebabkan gangguan pada kemampuan berpikir, mengingat, dan berfungsi secara normal sehari-hari. Namun, sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa diet dengan minyak zaitun dapat membantu mengurangi risiko kematian akibat demensia.

Minyak zaitun telah lama dikenal sebagai salah satu jenis minyak yang sangat baik untuk kesehatan tubuh. Kandungan asam lemak tak jenuh ganda yang tinggi dalam minyak zaitun dipercaya dapat membantu melindungi otak dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Selain itu, minyak zaitun juga mengandung senyawa antioksidan yang dapat membantu melawan proses penuaan dan kerusakan sel-sel otak.

Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Spanyol menemukan bahwa orang yang mengonsumsi minyak zaitun secara teratur memiliki risiko kematian akibat demensia yang lebih rendah dibandingkan dengan orang yang jarang atau tidak mengonsumsi minyak zaitun sama sekali. Dalam studi tersebut, para peneliti mengamati lebih dari 6.000 orang yang berusia di atas 65 tahun selama lebih dari lima tahun.

Hasil dari studi tersebut menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi minyak zaitun setiap hari memiliki risiko kematian akibat demensia yang 41% lebih rendah dibandingkan dengan orang yang tidak mengonsumsi minyak zaitun. Selain itu, orang yang mengonsumsi minyak zaitun secara teratur juga memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk mengalami penurunan fungsi kognitif yang signifikan seiring bertambahnya usia.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa diet dengan minyak zaitun dapat membantu mengurangi risiko kematian akibat demensia. Untuk itu, penting bagi kita untuk memasukkan minyak zaitun ke dalam pola makan sehari-hari kita. Selain itu, kita juga perlu mengimbanginya dengan pola makan yang sehat dan seimbang serta gaya hidup yang aktif agar dapat menjaga kesehatan otak dan mencegah terjadinya demensia di kemudian hari.

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.