Anjuran dokter, stop ukur kebahagiaan berdasarkan standar orang lain

Anjuran dokter, stop ukur kebahagiaan berdasarkan standar orang lain

Kebahagiaan adalah sesuatu yang sangat subjektif dan personal. Setiap orang memiliki definisi kebahagiaan yang berbeda-beda, dan tidak ada standar yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kebahagiaan seseorang. Namun, sayangnya, seringkali kita merasa tertekan dan tidak bahagia karena berusaha memenuhi standar kebahagiaan orang lain.

Dalam masyarakat kita, seringkali kita merasa terdorong untuk mencapai standar kebahagiaan yang ditetapkan oleh orang lain. Misalnya, kita mungkin merasa tidak bahagia karena belum memiliki karir yang sukses, belum menikah, belum punya anak, atau belum memiliki rumah yang besar. Namun, sebenarnya kebahagiaan sejati tidak dapat diukur berdasarkan hal-hal material atau pencapaian yang kita miliki.

Para dokter dan ahli kesehatan mental menyarankan agar kita berhenti mengukur kebahagiaan berdasarkan standar orang lain. Kita harus belajar menerima diri sendiri dan mencari kebahagiaan dari dalam diri kita sendiri. Kita harus belajar untuk bersyukur atas apa yang kita miliki, dan tidak terus-menerus membandingkan diri kita dengan orang lain.

Sebagai contoh, kita bisa mencoba untuk lebih menghargai momen-momen kecil dalam hidup kita, seperti menikmati secangkir kopi di pagi hari atau berjalan-jalan di taman. Kita juga bisa mencoba untuk lebih bersyukur atas apa yang sudah kita miliki, daripada terus-menerus menginginkan hal-hal baru yang sebenarnya tidak akan membuat kita lebih bahagia.

Sebagai individu, kita harus belajar untuk lebih menghargai dan meresapi kebahagiaan yang datang dari dalam diri kita sendiri. Kita harus memahami bahwa kebahagiaan sejati tidak tergantung pada apa yang kita miliki atau apa yang orang lain pikirkan tentang kita. Kita harus belajar untuk menerima diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan yang kita miliki.

Jadi, mari kita ikuti anjuran para dokter dan ahli kesehatan mental untuk berhenti mengukur kebahagiaan berdasarkan standar orang lain. Kita harus belajar untuk mencari kebahagiaan dari dalam diri kita sendiri, dan tidak terus-menerus membandingkan diri kita dengan orang lain. Karena pada akhirnya, kebahagiaan sejati datang dari dalam diri kita sendiri, bukan dari hal-hal di luar diri kita.

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.